Strategi Rencana Bisnis
Sebelum memulai bisnis, sebaiknya kamu membuat beragam strategi bisnis serta mempertimbangkan pasar yang akan dijangkau. Business plan atau Perencanaan bisnis adalah istilah yang sering dipakai untuk hal seperti itu.
Layaknya saat hendak berperang, seseorang atau organisasi harus memahami medan perang serta apa saja strategi yang akan dipakai untuk menaklukkan musuh.
Hal serupa berlaku saat memulai bisnis. Kamu tidak bisa sembarangan langsung mulai tanpa adanya business plan atau rencana bisnis untuk ke depannya.
Tanpa business plan (Perencanaan Bisnis), kamu akan kesulitan menghadapi segala masalah yang terjadi di dalam bisnismu. Alhasil, bisnis berpotensi tidak bertahan dalam jangka panjang.
Lantas, apa sih pengertian dari business plan? Seberapa penting perannya dalam bisnis? Jangan khawatir, dalam artikel ini Glints akan menjelaskannya untukmu.
Dilansir dari The Balance SMB, business plan atau rencana bisnis adalah panduan atau dokumen tertulis yang merangkum tujuan bisnis dan operasionalnya secara keseluruhan.
Bagi kamu yang ingin memulai bisnis, sebaiknya harus membuat business plan secara matang agar memiliki tujuan yang jelas dengan Strategi Bisnis tentunya, entah dalam jangka pendek ataupun panjang.
Pasalnya, rencana bisnis membantu kita untuk menentukan langkah yang tepat dalam sebuah bisnis.
Hal itu mulai dari menentukan pasar, mencari pendanaan, memperkirakan pendapatan dan pengeluaran bisnis, serta menganalisis segala risiko yang akan terjadi di sepanjang jalannya bisnis.
Setiap tahapan yang dilewati harus diproses dengan kebijakan yang tepat. Dalam mengambil kebijakan, business plan merupakan salah satu faktor penunjang yang penting agar tidak salah sasaran.
Jadi, secara garis besar business plan merupakan penunjuk arah bagimu dalam menjalankan serta mengembangkan bisnis, baik bisnis pribadi maupun perusahaan.
Jenis-Jenis Business Plan
Sejatinya, business plan adalah sebuah dokumen yang dapat menuntun pebisnis dan para pemilik usaha menuju kesuksesan.
Pasalnya, kumpulan rencana ini bisa memperjelas setiap aspek dari bisnis dan langkah yang perlu diambil perusahaan guna mencapai tujuannya.
Meskipun demikian, dokumen ini tak bisa digunakan secara sembarangan. Agar sukses, perusahaan harus memanfaatkan jenis business plan yang sesuai dengan kebutuhan dan kualitas sumber dayanya.
Nah, kira-kira, apa saja jenis-jenis rencana bisnis yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan? Berikut adalah daftar dan penjelasannya.
Untuk membuat business plan yang efektif, hal yang harus dilakukan perusahaan adalah menganalisis kondisi perusahaan kompetitor.
Bersiaplah untuk menyebutkan nama mereka dan beri tahu apa yang membuat perusahaanmu berbeda dari setiap kompetitor.
Apabila diperlukan, sediakan dokumen pendukung seperti competitive advantage dan bukti lainnya.
Hal berikutnya yang perlu dilakukan perusahaan saat membuat business plan adalah mempertimbangkan pembaca dokumen.
Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat menggaet minat dari berbagai pihak secara maksimal.
Nah, menurut Entrepreneur, perusahaan sejatinya memerlukan beberapa versi rencana bisnis.
Satu untuk bankir atau pemodal ventura, satu untuk investor individual, lalu satu lagi untuk perusahaan yang ingin melakukan joint venture.
Memiliki bukti untuk setiap klaim yang dibuat adalah hal penting yang perlu disesiakan perusahaan saat membuat business plan.
Dokumen dan bukti-bukti ini diperlukan sebagai cara untuk mendapatkan persetujuan dari seluruh investor.
Sebagai contoh, jika perusahaan berharap untuk menjadi pemimpin industri dalam waktu enam bulan, mereka harus bisa menyertakan dokumen pendukung, seperti laporan keuangan.
Kesalahan banyak perusahaan adalah menulis business plan yang terlalu bertele-tele.
Hal ini bukannya memberikan manfaat, tetapi, justru malah merugikan perusahaan.
Pasalnya, pembahasan dan klaim yang dijelaskan secara bertele-tele hanya akan membingungkan investor. Bahkan, sebenarnya mereka tidak akan membaca penjelasan secara menyeluruh.
Sebagai solusi, tulislah penjelasan dan klaim dalam dokumen secukupnya. Lalu, supaya bisa terlihat lengkap dan meyakinkan, sediakan dokumen pendukung.
Terakhir, perusahaan harus menjelaskan setiap bagian dari rencana bisnis secara realistis.
Selalu asumsikan bahwa hal-hal akan memakan waktu 15 persen lebih lama dari yang kamu perkirakan, seperti 20 atau 23 minggu dari sekarang.
Hal ini sejatinya diperlukan untuk mengurangi risiko kegagalan. SElain itu, penjelasan yang realistis juga akan lebih menggugah bagi investor dan partner perusahaan.
Contact
- 3111 West Allegheny Avenue Pennsylvania 19132
- 1-982-782-5297
1-982-125-6378 - support@consultio.com